FEROMON | KENAPA MANUSIA JATUH CINTA


Daya tarik manusia pada masa sekarang ini rupanya, bukan hanya dengan melihat cara berjalan, bicara, suara, dan kemampuan berinteraksi yang menjadi daya pikat kepada lawan jenis. Ada banyak hal lain yang memang sudah alamiah menyebabkan perempuan tertarik pada lelaki atau sebaliknya.


Berbeda dengan hormon, feromon menyebar ke seluruh tubuh, dan hanya dapat dikenali oleh mahluk satu spesies. Dapat dikatakan, manusia belum tentu mampu mengenali feromon seekor monyet. Feromon juga berfungsi sebagai daya pikat seksual untuk lawan jenis. Feromon pada manusia pertama kali ditemukan oleh Adolf Butentdnant, yang juga menemukan hormon estrogen, progesteron, dan testosteron.


Secara ilmiah, perasaan cinta dan kasih sayang yang timbul antara dua orang yang berlainan jenis tidak terlepas dari peranan senyawa-senyawa kimia yang membentuk rasa cinta diantara keduanya. Salah satu senyawanya adalah senyawa feromon.

Istilah feromon (pheromone) berasal dari bahasa Yunani yaitu phero yang artinya pembawa dan mone sensasi.Senyawa feromon sendiri didefinisikan sebagai suatu subtansi kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh mahluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. Senyawa feromon pada manusia terutama dihasilkan oleh kelenjar endokrin pada ketiak, wajah (pada telinga, hidung, dan mulut), kulit, dan kemaluan dan akan aktif apabila yang bersangkutan telah cukup umur (baligh).

Sifat dari senyawa feromon sendiri adalah tidak dapat dilihat oleh mata,(mudah menguap), tidak dapat diukur, tetapi ada dan dapat dirasakan oleh manusia. Senyawa feromon ini biasa dikeluarkan oleh tubuh saat sedang berkeringat dan dapat tertahan dalam pakaian yang kita gunakan.dalam psikologis,senyawa feromon dapat mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh terutama otak kecil manusia dan diklaim mempunyai andil dalam menimbulkan rasa ketertarikan manusia pada manusia yang lain, baik itu perasaan cinta, suka, gairah seksual, siklus haid, atau bahkan saat memilih mana orang yang dapat dijadikan teman yang cocok.

Senyawa feromon dapat menimbulkan rasa ketertarikan antara dua orang berlainan jenis dengan bekerja layaknya pemicu dalam reaksi-reaksi kimia. Prosesnya adalah ketika dua orang berdekatan dan bertatapan mata, maka feromon yang kasat mata dan volatil, akan tercium oleh organ tubuh manusia yang paling sensitif yaitu vomeronasalorgan (VNO) *beberapa artikel sih bilangx VMO, auu'dah* yaitu organ dalam lubang hidung yang mempunyai kepekaan ribuan kali lebih besar daripada indera penciuman. Organ VNO ini terhubung dengan hipotalamus pada bagian tengah otak melalui jaringan-jaringan syaraf. Setiap feromon berhembus dari tubuh, maka senyawa ini akan tercium oleh VNO dan selanjutnya sinyal ini akan diteruskan ke hipotalamus (yang mengatur emosi manusia) agar memberikan respon/tanggapan.

Tanpa perlu menunggu lama hanya setiap sepersepuluh ribu detik, maka akan ada respon dari otak melalui perubahan psikologis tubuh manusia baik itu perubahan pada detak jantung (berdetak lebih kencang), pernafasan (beraturan atau tidak), temperatur tubuh (panas dingin), nafsu, peningkatan pada kalenjar hormon baik itu kalenjar keringat, dan kerja dari produksi hormon testoteron (pada laki-laki) atau hormon esterogen (pada wanita). Jatuh cinta mengaktifkan pusat 'kenikmatan' di otak sehingga meningkatkan hormon dopamine yang membuat orang merasa senang.Aktifnya hormon tersebut bisa menimbulkan perasaan 'ketagihan' pada seseorang.

Salah satu makanan yang dapat merangsang hormon dopamine adalah cokelat. Karena itu jarang orang bisa berhenti makan cokelat pada gigitan pertama.Selain itu cokelat dapat meningkatkan mood seseorang dan membuat perasaan menjadi bahagia.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "FEROMON | KENAPA MANUSIA JATUH CINTA"

Posting Komentar